Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah produk kecil di minimarket bisa langsung terbaca harga dan informasinya hanya dengan sekali scan? Yup, jawabannya ada pada teknologi sederhana namun luar biasa yang disebut barcode.
Di artikel ini, kita akan membahas membuat barcode dari nol, mulai dari memahami jenis-jenis barcode, cara membuat barcode sendiri, sampai rekomendasi tools yang bisa Anda gunakan, baik untuk kebutuhan bisnis kecil maupun skala besar.
Siapkan kopi atau teh favorit Anda, yuk kita mulai!
Apa Itu Barcode?

Secara sederhana, barcode adalah representasi data dalam bentuk visual, biasanya berupa garis-garis hitam putih dengan berbagai ketebalan. Barcode digunakan untuk menyimpan informasi yang bisa dibaca mesin — mulai dari nomor produk, harga, hingga informasi manufaktur.
Barcode membuat banyak hal menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien, khususnya dalam dunia perdagangan, logistik, hingga event management.
Baca Juga: Cara Menggunakan QRIS untuk Semua Transaksi
Mengapa Anda Perlu Membuat Barcode?
Sebelum kita membahas langkah-langkah membuat barcode, ada baiknya kita tahu dulu manfaat besarnya:
- Mempercepat transaksi: Cukup satu kali scan, data produk langsung terbaca.
- Mengurangi kesalahan manusia: Tidak perlu input manual harga atau kode produk.
- Mengelola stok lebih akurat: Barcode membantu memantau keluar-masuknya barang.
- Meningkatkan profesionalisme: Produk Anda terlihat lebih kredibel dan modern.
Baik Anda seorang pemilik bisnis retail, pengusaha online, atau event organizer, menguasai cara membuat barcode bisa menjadi senjata rahasia Anda untuk operasional yang lebih rapi.
Jenis-Jenis Barcode yang Perlu Anda Ketahui
Ternyata, barcode tidak cuma satu jenis, lho! Ada beberapa tipe barcode yang umum digunakan, masing-masing dengan fungsinya sendiri.
1. Barcode 1D (Linear Barcode)
Ini tipe barcode paling klasik yang biasa Anda lihat di produk retail. Contohnya:
- UPC (Universal Product Code): Umum di toko-toko retail Amerika.
- EAN (European Article Number): Lebih umum digunakan di negara lain, termasuk Indonesia.
2. Barcode 2D
Tipe ini bisa menyimpan informasi lebih banyak karena berbentuk dua dimensi. Contohnya:
- QR Code: Bisa menyimpan URL, teks, nomor telepon, bahkan file.
- Data Matrix: Sering dipakai di industri farmasi dan komponen elektronik kecil.
Tips: Untuk kebutuhan produk retail biasa, barcode 1D seperti EAN atau UPC sudah cukup. Tapi untuk event, marketing, atau menyimpan informasi lebih kompleks, QR Code lebih tepat.
Cara Membuat Barcode Sendiri

Sekarang kita masuk ke bagian seru: Bagaimana cara membuat barcode sendiri?
Tenang, prosesnya tidak sesulit yang Anda bayangkan. Ada beberapa opsi praktis yang bisa Anda pilih.
A. Menggunakan Website Generator Gratis
Banyak website yang menyediakan layanan pembuatan barcode secara gratis, misalnya:
- Barcode Generator (barcodelink.net)
- QR Code Generator (qrcode-generator.com)
Langkah-langkah umum:
- Pilih jenis barcode yang ingin dibuat (EAN, UPC, QR Code, dll).
- Masukkan data/informasi yang ingin Anda encode.
- Klik generate.
- Unduh barcode dalam format PNG, JPG, atau SVG.
B. Menggunakan Software atau Aplikasi
Kalau Anda butuh barcode dalam jumlah besar atau untuk sistem integrasi, lebih baik gunakan software:
- Adobe Illustrator (ada plugin barcode maker)
- CorelDRAW
- Zint Barcode Studio (gratis dan open source)
- EasyBarcode Creator
C. Membuat Barcode Otomatis dari POS atau ERP System
Kalau bisnis Anda sudah menggunakan POS (Point of Sale) atau ERP (Enterprise Resource Planning), biasanya fitur pembuatan barcode sudah otomatis tersedia.
Misalnya, dengan platform seperti iSeller, Anda bisa otomatis membuat barcode untuk setiap produk tanpa ribet input manual. (Kita bahas lebih banyak tentang ini di akhir artikel!)
Tools Rekomendasi Membuat Barcode
Supaya Anda tidak bingung pilih tools, berikut rekomendasi berdasarkan kebutuhan:
Kebutuhan | Tools Rekomendasi |
---|---|
Membuat barcode cepat | Barcode Generator online |
Membuat barcode untuk marketing | QR Code Generator + Canva |
Membuat barcode untuk banyak produk | Zint Barcode Studio, EasyBarcode Creator |
Integrasi barcode dengan sistem stok | iSeller POS System |
Tips Membuat Barcode yang Efektif
Membuat barcode itu gampang, tapi membuat barcode yang efektif itu perlu trik. Ini dia beberapa tipsnya:
- Pastikan resolusi tinggi: Barcode buram akan sulit dipindai.
- Gunakan ukuran yang sesuai: Terlalu kecil membuat sulit dibaca, terlalu besar kurang estetis.
- Simpan format vektor: Jika memungkinkan, simpan barcode dalam format SVG atau PDF agar tetap tajam saat diperbesar.
- Uji sebelum digunakan: Selalu tes hasil barcode dengan scanner sebelum mencetak massal.
FAQ tentang Membuat Barcode
Q: Apakah saya perlu izin khusus untuk membuat barcode produk saya?
A: Jika Anda membuat barcode internal (hanya untuk stok internal), tidak perlu izin. Tapi jika Anda ingin barcode produk Anda terdaftar resmi (contoh: EAN/UPC untuk supermarket besar), Anda perlu mendaftar ke lembaga seperti GS1.
Q: Barcode dan QR Code, lebih baik mana untuk bisnis?
A: Tergantung kebutuhan. QR Code fleksibel karena bisa menyimpan URL dan data kompleks, sementara barcode biasa lebih cocok untuk sistem POS retail.
Q: Bisakah membuat barcode tanpa software mahal?
A: Bisa banget! Dengan banyaknya generator online gratis dan aplikasi open source, Anda tidak harus membeli software mahal, kecuali kebutuhan Anda sangat spesifik.
Baca Juga: Apa Saja Keuntungan yang Bisa Didapatkan Jika Bisnis Menggunakan QR Code?
Mengapa Menggunakan iSeller untuk Membuat dan Mengelola Barcode?
Kalau Anda serius ingin membuat barcode bukan hanya untuk sekali pakai, tapi untuk sistem inventaris, retail, bahkan ecommerce Anda, iSeller adalah solusi terbaik.
Dengan iSeller, Anda bisa:
- Otomatis membuat barcode untuk setiap SKU produk.
- Integrasi langsung dengan sistem kasir (POS) dan inventaris.
- Cetak label barcode dalam berbagai format.
- Kelola stok keluar-masuk berbasis scan barcode.
- Gunakan scanner barcode langsung dari aplikasi mobile Anda.
Sekarang Anda sudah tahu, membuat barcode ternyata mudah dan seru, bukan? Dengan memilih jenis barcode yang tepat, menggunakan tools yang sesuai, dan mengintegrasikan barcode ke dalam sistem bisnis Anda, operasional harian Anda bisa jauh lebih cepat, akurat, dan efisien.
Coba GRATIS iSeller sekarang!