Cara Menghitung Diskon & Harga Akhir Tanpa Kalkulator, Bisa Banget! - iSeller Blog

Cara Menghitung Diskon & Harga Akhir Tanpa Kalkulator, Bisa Banget!

cara menghitung diskon

Siapa sih yang nggak suka diskon? Mulai dari cuci gudang, promo 11.11, sampai flash sale tengah malam, diskon selalu berhasil menggoda kita untuk belanja lebih banyak. Tapi, tahukah kamu cara menghitung diskon dengan benar? Jangan sampai tertipu angka-angka besar yang ternyata hanya “diskon palsu”.

Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas cara menghitung diskon, mulai dari rumus, jenis-jenisnya, contoh soal, hingga tips belanja cerdas agar kamu makin hemat dan nggak gampang terkecoh. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Diskon dan Jenis-Jenisnya

Secara sederhana, diskon adalah potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli. Tujuannya bisa macam-macam: menarik pelanggan baru, menghabiskan stok lama, hingga meningkatkan penjualan saat momen tertentu.

Berikut beberapa jenis diskon yang umum dijumpai:

1. Diskon Persentase

Jenis diskon paling umum. Biasanya ditulis sebagai 10%, 25%, hingga 70%. Misalnya: “Diskon 50% untuk semua item!”

2. Diskon Nominal

Langsung mengurangi harga dengan angka tertentu, misalnya: “Potongan Rp100.000 untuk pembelian di atas Rp1 juta”.

3. Buy 1 Get 1 (BOGO)

Beli satu gratis satu, atau beli dua gratis satu. Walau nggak menyebut angka, diskon ini tetap mengurangi nilai total belanja.

4. Cashback

Kamu tetap bayar penuh, tapi akan dapat pengembalian dana berupa saldo, poin, atau voucher. Cocok buat yang sering belanja online.

5. Diskon Bertingkat

Semakin banyak belanja, semakin besar potongan. Contoh: diskon 10% untuk pembelian ke-2, diskon 20% untuk pembelian ke-3, dst.

6. Diskon Bundling

Potongan harga untuk pembelian paket produk. Misalnya: beli 3 produk hanya Rp199.000 (harga normal Rp250.000).

Baca Juga: Kata-kata Promosi Makanan: Contoh, Tips, dan Strategi Menarik Pelanggan

Rumus Menghitung Diskon Persentase dan Harga Akhir

Supaya kamu nggak bingung saat lihat label diskon, ini dia rumus yang paling umum digunakan:

Rumus Menghitung Jumlah Diskon:

Diskon = (Persentase Diskon x Harga Awal) / 100

Rumus Menghitung Harga Akhir:

Harga Akhir = Harga Awal – Diskon

Contoh:

Harga awal baju = Rp200.000

Diskon = 30%

Maka:

  • Diskon = (30 × 200.000) / 100 = Rp60.000
  • Harga akhir = 200.000 – 60.000 = Rp140.000

Gampang, kan?

Contoh Soal Perhitungan Diskon Lengkap

Yuk, kita latihan sedikit supaya makin paham. Kita bagi jadi dua sudut pandang: sebagai pembeli dan sebagai penjual.

Contoh Soal untuk Pembeli:

Soal: Kamu ingin membeli sepatu seharga Rp350.000 dengan diskon 20%. Berapa harga yang harus kamu bayar?

Jawab:

  • Diskon = (20 × 350.000) / 100 = Rp70.000
  • Harga akhir = 350.000 – 70.000 = Rp280.000

Tips: Jika ada tambahan promo seperti cashback Rp20.000, hitung harga akhir dulu, baru dikurangi cashback.

Contoh Soal untuk Penjual:

Soal: Kamu menjual tas seharga Rp500.000. Agar tetap untung, kamu ingin memberikan diskon 15% tanpa membuat rugi. Berapa harga jual setelah diskon dan berapa margin keuntungannya jika modalnya Rp300.000?

Jawab:

  • Diskon = (15 × 500.000) / 100 = Rp75.000
  • Harga jual akhir = 500.000 – 75.000 = Rp425.000
  • Keuntungan = 425.000 – 300.000 = Rp125.000

Diskon tetap bisa diberikan tanpa mengorbankan margin keuntungan. Asalkan dihitung dengan tepat.

Tools atau Kalkulator Diskon Online

Kalau kamu malas menghitung manual, banyak tools kalkulator diskon yang bisa kamu gunakan, baik di website maupun aplikasi. Berikut beberapa rekomendasi:

  • Kalkulator Diskon Tokopedia: Bisa langsung cek total harga dari persentase diskon.
  • Discount Calculator (Android/iOS): Aplikasi ringan untuk hitung cepat saat belanja.
  • Kalkulator Diskon dari iSeller (khusus merchant): Langsung mengurangi diskon saat transaksi di POS, tanpa perlu hitung manual.
  • Google Search: Cukup ketik “Discount Calculator” dan langsung muncul fitur kalkulator diskon.

Kesalahan Umum dalam Menghitung Diskon

Kamu mungkin pernah salah hitung atau tertipu “diskon besar”. Nah, ini dia beberapa kesalahan yang sering terjadi:

1. Salah Menghitung Bertingkat

Misalnya: diskon 50% lalu tambah 20%. Banyak orang mengira total diskon adalah 70%, padahal bukan!

Faktanya:

  • Pertama, harga jadi 50%
  • Lalu, 20% dari sisa 50% = 10%
  • Jadi total diskon bukan 70%, tapi hanya 60% dari harga awal.

2. Tidak Menghitung Pajak/PPN

Kadang harga diskon belum termasuk pajak. Misalnya restoran memberikan diskon 30%, tapi belum termasuk 11% PPN dan 5% service charge. Bisa-bisa harga akhirnya hampir sama seperti harga normal.

3. Mengira Buy 1 Get 1 itu Diskon 50%

Tidak selalu! Jika produk yang diberikan gratis berbeda harga atau tidak sesuai kebutuhanmu, nilai diskonnya bisa lebih kecil dari 50%.

4. Tergiur Angka Persen Besar

Jangan langsung tergiur “Diskon 90%” sebelum tahu harga awalnya berapa. Banyak toko menaikkan harga dulu, baru kasih diskon besar.

Tips agar Tidak Terjebak “Diskon Palsu”

Kamu pasti sering lihat harga dicoret dari Rp1.000.000 menjadi Rp299.000. Wah, diskonnya kelihatan gede banget! Tapi apakah benar-benar hemat?

Berikut tips agar tetap cerdas saat melihat diskon:

1. Bandingkan Harga di Tempat Lain

Gunakan marketplace untuk membandingkan harga asli sebelum diskon. Kalau semua toko kasih harga mirip Rp299.000, artinya harga coret Rp1 juta itu nggak realistis.

2. Perhatikan Syarat dan Ketentuan

Jangan lupa baca syarat promo. Kadang ada minimum pembelian, waktu tertentu, atau metode pembayaran khusus.

3. Hitung Manual atau Pakai Kalkulator

Selalu hitung ulang. Jangan malas. Pakai kalkulator biar kamu nggak kena jebakan marketing.

4. Fokus pada Kebutuhan, Bukan Diskon

Kalau kamu beli barang karena tergoda diskon padahal nggak butuh, itu bukan hemat, tapi pemborosan.

Baca Juga: Mau Produk Laku Keras Sebelum Rilis? Gunakan Strategi Pre-Order Ini!

Kesimpulan

Diskon memang menggiurkan, tapi hanya akan bermanfaat jika kamu tahu cara menghitungnya dengan benar. Mulai dari memahami jenis diskon, memakai rumus yang tepat, hingga menghindari jebakan promosi palsu, semuanya penting agar kamu jadi pembeli (atau penjual) yang cerdas.

Ingat, diskon bukan soal seberapa besar angkanya, tapi seberapa bijak kamu menyikapinya.

Kalau kamu pemilik bisnis, menghitung diskon manual satu per satu tentu merepotkan. Dengan iSeller, kamu bisa atur berbagai jenis promo langsung dari sistem, mulai dari diskon persentase, nominal, bundling, hingga voucher digital. Semua otomatis terhitung saat transaksi, jadi kamu bisa fokus jualan tanpa takut salah hitung.

Yuk, coba GRATIS iSeller sekarang dan nikmati cara mudah mengelola diskon dan transaksi penjualan!

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading