Ketika kita berbicara tentang kuliner, cita rasa tentu menjadi bintang utama. Namun, dalam era digital saat ini, di mana setiap hidangan bisa menjadi bintang Instagram atau TikTok penampilan makanan tak kalah penting. Di sinilah “plating makanan” berperan besar.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu plating makanan, mengapa penting, prinsip-prinsip dasarnya, teknik-teknik populer, hingga tips jitu untuk UMKM kuliner dan restoran agar bisa naik kelas hanya lewat presentasi makanan yang memikat.
Apa Itu Plating Makanan?
Plating makanan adalah seni menata dan menyajikan makanan di atas piring agar terlihat menarik, menggugah selera, dan mencerminkan identitas sang koki atau brand kuliner tersebut. Lebih dari sekadar penempatan acak, plating melibatkan estetika, kreativitas, dan perencanaan yang matang.
Pernahkah kamu melihat sepiring makanan yang terlalu cantik untuk dimakan? Itulah kekuatan plating. Ia mengubah makanan dari sekadar kebutuhan menjadi pengalaman visual dan emosional.
Baca Juga: 7 Langkah Solid Menyusun Marketing Plan untuk Restoran
Mengapa Plating Makanan Penting dalam Dunia Kuliner?

Psikologi Visual
Mata adalah indera pertama yang bekerja saat kita melihat makanan. Penelitian menunjukkan bahwa penampilan makanan dapat mempengaruhi persepsi rasa. Makanan yang ditata dengan indah dianggap lebih enak, bahkan sebelum dicicipi.
First Impression Matters
Dalam dunia kuliner, kesan pertama sangat penting. Terutama untuk bisnis seperti restoran, kafe, dan UMKM kuliner, plating bisa menjadi pembeda antara hidangan biasa dan yang luar biasa. Penataan yang rapi dan estetik meningkatkan nilai jual makanan dan citra profesional.
Era Media Sosial
Di zaman di mana “makan dulu, foto dulu” menjadi kebiasaan, plating yang apik bisa menjadi strategi pemasaran gratis. Foto makanan yang cantik berpotensi viral dan mendatangkan pelanggan baru hanya dari unggahan pelanggan sebelumnya.
Prinsip Dasar Plating Makanan

Agar plating tidak asal-asalan, ada beberapa prinsip dasar yang bisa diikuti:
1. Warna
Gunakan kombinasi warna yang kontras untuk menarik perhatian. Misalnya, sayur hijau segar dipadukan dengan saus berwarna cerah atau piring putih sebagai latar untuk makanan berwarna gelap.
2. Tekstur
Campurkan elemen tekstur seperti renyah, lembut, creamy, dan juicy dalam satu piring untuk menciptakan pengalaman makan yang lebih kaya.
3. Proporsi
Jangan penuhi seluruh piring. Gunakan konsep “rule of thirds” atau seimbangkan komponen utama, pelengkap, dan saus.
4. Ruang Kosong (Negative Space)
Ruang kosong bukan berarti piringmu kosong. Justru, ruang ini memberi “napas” pada komposisi makananmu dan membuatnya terlihat lebih elegan.
Teknik Plating Populer yang Bisa Dicoba
1. Minimalis
Fokus pada kesederhanaan dengan menonjolkan satu atau dua elemen utama. Sangat cocok untuk dessert atau menu fine dining.
2. Simetris
Komposisi yang seimbang di kedua sisi piring memberikan kesan rapi dan profesional. Cocok untuk menu buffet atau plated dinner formal.
3. Artistic Chaos
Teknik ini terlihat acak namun tetap terencana. Misalnya saus yang diteteskan tidak beraturan tapi tetap membentuk pola yang artistik.
4. Stacking & Layering
Menumpuk elemen makanan ke atas untuk menciptakan ketinggian dan daya tarik visual.
Inspirasi Plating dari Chef Profesional
5. Chef René Redzepi (Noma)
Menggunakan elemen alam seperti bunga, tanah edible, dan daun untuk menciptakan plating yang earthy dan otentik.
6. Chef Gordon Ramsay
Fokus pada plating yang elegan namun tetap membiarkan bahan utama menjadi pusat perhatian.
7. Chef Arnold Poernomo
Menekankan plating dengan gaya modern dan playful, seringkali memadukan elemen tradisional Indonesia dengan penyajian kontemporer.
Lihat dan pelajari plating dari chef-chef dunia melalui media sosial mereka. Banyak ide bisa kamu adaptasi dan modifikasi sesuai karakter bisnismu.
Tips Plating untuk UMKM Kuliner dan Restoran

1. Gunakan Piring yang Tepat
Piring bukan hanya wadah, tapi kanvas. Piring putih sering jadi pilihan aman, tapi jangan takut bereksperimen dengan bentuk dan warna.
2. Siapkan Alat Plating
Gunakan sendok plating, ring cetakan, atau squeeze bottle untuk hasil yang lebih rapi dan presisi.
3. Latihan dan Konsistensi
Buat plating standar untuk menu andalan agar tim dapur bisa menyajikan secara konsisten.
4. Kenali Identitas Brand
Plating harus mencerminkan siapa kamu. Jika bisnismu menjual makanan rumahan, plating tak harus fine dining, tapi bisa hangat dan menggoda selera.
5. Utamakan Fungsionalitas
Jangan sampai plating yang cantik justru menyulitkan pelanggan saat makan. Estetika dan kenyamanan harus berjalan beriringan.
Peran Plating dalam Branding Produk Makanan dan Media Sosial
Plating yang konsisten dan unik bisa jadi elemen penting dalam branding. Misalnya, jika kamu selalu menyajikan dessert dengan taburan kelopak bunga, itu bisa jadi ciri khas visual brand kamu.
Di media sosial, visual makanan yang menarik lebih mudah mendapat engagement. Bahkan, banyak pelanggan yang tertarik membeli karena melihat foto makanan yang estetik di feed atau story.
Tips:
- Gunakan background sederhana saat memfoto makanan.
- Manfaatkan cahaya alami.
- Edit seperlunya agar warna tetap natural dan menggoda.
Baca Juga: Kata-kata Promosi Makanan: Contoh, Tips, dan Strategi Menarik Pelanggan
Kesimpulan
Plating makanan bukan hanya milik restoran mahal. UMKM kuliner dan bisnis rumahan pun bisa tampil profesional dan menarik lewat penataan yang tepat. Ini adalah investasi kecil dengan dampak besar: menaikkan citra, harga jual, dan bahkan potensi viral.
Sudah siap mempercantik setiap sajianmu?
Jika kamu ingin mengelola bisnis kulinermu secara profesional dari dapur hingga kasir, saatnya beralih ke sistem pintar. Dengan iSeller, kamu bisa mengatur menu, stok, transaksi, hingga laporan keuangan, semua dalam satu platform. Apalagi iSeller sekarang tersedia layanan FnB Premium yang sudah terintegrasi dengan AI dan bisa kustomisasi menu di halaman Home Screen POS.
Jadi, tunggu apalagi? Coba GRATIS iSeller sekarang!