Peluang besar ekspor produk lokal kini bisa menjadi kunci bagi para UMKM. Apalagi saat ini ada fenomena yang sering kita dengar dari kalangan UMKM Indonesia yang mulai percaya diri untuk menembus pasar global.
Namun, sebenarnya bagaimana peluang ekspor bagi para UMKM saat ini? Produk apa saja yang laris manis di luar negeri? Dan langkah apa yang perlu dipersiapkan agar UMKM bisa ikut dalam arus besar perdagangan internasional?
Yuk, kita bahas satu per satu dengan bahasa yang ringan namun tetap mendalam.

Kenapa Produk Lokal Punya Potensi Ekspor Tinggi?
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kreativitas. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah punya produk khas yang unik dan sulit ditiru negara lain. Inilah yang membuat produk lokal kita punya nilai lebih di mata dunia.
Berikut ini beberapa alasan utama kenapa produk lokal potensial untuk ekspor:
- Keunikan dan orisinalitas
Produk yang memiliki ciri khas biasanya tidak bisa dibuat secara massal di luar negeri karena membutuhkan kearifan lokal dan tradisi turun-temurun. - Harga kompetitif
Produk lokal Indonesia biasanya bisa ditawarkan dengan harga lebih rendah dibandingkan produk serupa dari negara lain tanpa mengorbankan kualitasnya. - Pasar global yang semakin terbuka
Dunia kini lebih menghargai produk yang sustainable, natural, dan handmade. Ketiga karakteristik inilah yang justru banyak dimiliki oleh UMKM kita. - Dukungan digitalisasi
Dengan adanya e-commerce global, produk lokal kini bisa dijual lintas negara tanpa harus memiliki toko fisik di luar negeri.
Singkatnya, kita memiliki “harta karun” yang siap dieksplorasi. Tinggal bagaimana UMKM bisa memoles dan memasarkan produk lokal agar sesuai dengan selera internasional.
Baca Juga: Strategi Hadapi Tarif Impor Amerika untuk Pelaku Bisnis Indonesia
Jenis Produk Lokal yang Laris di Pasar Luar Negeri
Setelah produk UMKM Indonesia yang punya nilai lebih di mata dunia. Produk lokal ekspor kita juga banyak yang populer di dunia.
Berikut beberapa kategori produk lokal Indonesia yang populer di luar negeri:
- Makanan dan Minuman
- Kopi (kopi Gayo, Toraja, Kintamani, dsb)
- Rempah-rempah (vanili, pala, cengkeh)
- Produk olahan (kripik singkong, bumbu instan, mie instan khas Indonesia)
- Kerajinan Tangan
- Anyaman bambu atau rotan
- Batik dan kain tenun
- Perhiasan handmade
- Produk Fashion
- Tas rajut
- Sepatu kulit lokal
- Pakaian berbahan kain tradisional
- Produk Kecantikan & Wellness
- Skincare berbahan alami (lidah buaya, minyak kelapa, rempah-rempah)
- Essential oil
- Herbal tradisional (jamu instan)
- Produk Digital & Kreatif
Tak hanya barang fisik, karya anak bangsa seperti musik, desain, hingga aplikasi juga bisa diekspor dalam bentuk lisensi.
Produk-produk ini terbukti diminati karena mengandung nilai budaya, kualitas unik, dan harga yang bersaing pada produk lokal ekspor yang dikirim di berbagai belahan dunia. Selain list ini, banyak juga produk lokal lainnya yang bisa di ekspor bagi UMKM di Indonesia.
Syarat dan Regulasi Ekspor
Walau banyak jenis produk lokal yang bisa dikirim secara ekspor. Tentu saja, ekspor produk lokal tidak bisa asal untuk dikirimkan ke berbagai daerah.
Ada beberapa aturan dan syarat ekspor yang perlu dipenuhi oleh UMKM:
- Nomor Induk Berusaha (NIB)
Sebagai identitas resmi perusahaan atau pelaku usaha. - Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen resmi yang diajukan melalui sistem Bea Cukai. - Invoice & Packing List
Dokumen berisi detail produk, jumlah, dan harga. - Sertifikat asal barang (Certificate of Origin/COO)
Untuk menunjukkan bahwa produk berasal dari Indonesia. - Standar dan sertifikasi khusus
Beberapa produk membutuhkan sertifikat halal, standar keamanan pangan, atau izin BPOM untuk makanan/minuman.
Meskipun terdengar rumit, sebenarnya pemerintah dan asosiasi eksportir sudah banyak menyediakan pendampingan bagi UMKM. Jadi jangan takut dulu, proses ini bisa dipelajari secara bertahap.
Cara UMKM Bisa Memulai Ekspor
Setelah mengetahui syarat dan regulasi ekspor produk lokal. UMKM jangan sampai ragu untuk mulai melakukan ekspor karena sudah berasumsi membutuhkan modal yang besar.
Padahal, ada berbagai jalur ekspor yang bisa disesuaikan dengan kapasitas usaha:
- Melalui Aggregator atau Perantara
Ada banyak perusahaan eksportir yang mau menampung produk UMKM untuk dijual ke pasar luar negeri. Cara ini relatif mudah untuk pemula. - Menggunakan E-Commerce Global
Platform seperti Amazon, eBay, Etsy, atau Alibaba membuka pintu lebar bagi produk lokal untuk dijual lintas negara. - Mengikuti Pameran Internasional
Event trade expo sering diadakan pemerintah dan swasta, menjadi peluang untuk memperkenalkan produk ke buyer global. - Kolaborasi dengan Distributor Lokal di Negara Tujuan
Misalnya, bekerja sama dengan toko Asia di Amerika atau Eropa untuk menjual produk makanan khas Indonesia. - Ekspor Mandiri
Jika kapasitas produksi dan administrasi sudah kuat, UMKM bisa langsung mengurus perizinan dan menjual ke buyer luar negeri.
Jadi, tidak perlu khawatir saat mulai melakukan ekspor produk lokal bagi para UMKM Indonesia karena sudah banyak jalur yang sediakan sesuai dengan kapasitas UMKM.
Program Pemerintah & Swasta yang Bantu Ekspor
Selai banyak cara UMKM untuk melakukan ekspor produk lokal. Kabar baiknya, UMKM tidak perlu berjalan sendirian. Ada banyak program pendukung dari pemerintah dan swasta yang bisa dimanfaatkan:
- Pemerintah
- Kementerian Perdagangan: menyediakan pelatihan ekspor, pameran internasional, dan akses buyer.
- Bea Cukai: sistem online untuk memudahkan proses perizinan ekspor.
- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI): fasilitas pembiayaan khusus ekspor.
- Swasta
- Marketplace global yang memberikan akses onboarding untuk UMKM.
- Bank dan fintech dengan layanan pembiayaan modal kerja ekspor.
- Platform seperti iSeller yang membantu UMKM mengelola penjualan, keuangan, hingga integrasi marketplace untuk mempermudah operasional.
Dengan dukungan ini, UMKM tidak hanya bisa menjual produk ke pasar lokal, tapi juga membangun sayap hingga ke mancanegara. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program dukungan lainnya bagi agar UMKM jadi makin berkembang, khususnya di pasar global.
Tips Branding Produk Lokal untuk Pasar Global
Ada banyak dukungan yang diberikan oleh pemerintah bagi para UMKM untuk memulai ekspor produk lokal. Tapi punya produk bagus saja tidak cukup. Agar diterima di pasar internasional, UMKM perlu memperhatikan branding dan strategi pemasaran:
- Gunakan kemasan internasional
Desain packaging harus menarik, informatif, dan sesuai standar (label bahasa Inggris, informasi nutrisi, dll). - Tonjolkan cerita produk
Buyer global suka produk dengan cerita: asal usul, tradisi, atau dampak sosial. Misalnya, “kopi ini ditanam di lereng gunung oleh petani lokal dengan metode organik”. - Optimalkan digital presence
Buat website dan media sosial dengan konten bilingual (Indonesia & Inggris). Jangan lupa cantumkan testimoni buyer. - Sertifikasi dan kualitas produk
Produk dengan label halal, organik, atau eco-friendly punya nilai tambah tinggi. - Bangun jaringan internasional
Rajin mengikuti komunitas ekspor, forum dagang, dan networking untuk memperluas peluang.
Baca Juga: Ini 10 Komoditas Ekspor Indonesia yang Jadi Andalan Negara
Kesimpulan
Ekspor produk lokal bukan sekadar peluang bisnis, tapi juga bentuk kontribusi UMKM dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. Dengan persiapan matang, branding yang tepat, dan dukungan teknologi, produk buatan anak bangsa bisa bersaing sejajar dengan brand internasional.
Dengan manajemen bisnis yang rapi dan dukungan mitra yang tepat, peluang ekspor jadi lebih mudah diwujudkan.
Beberapa pelaku usaha kini mengandalkan platform seperti iSeller untuk operasional harian dan AsiaCommerce untuk ekspor, sehingga mereka bisa fokus pada kualitas produk.
Jika dijalani dengan konsisten, bukan tidak mungkin produk lokal Anda akan menjadi kebanggaan Indonesia di panggung dunia.
Coba GRATIS iSeller Sekarang!
