Perbedaan Marketplace dan E-Commerce? Simak di sini! - iSeller Blog

Kenali Perbedaan Marketplace dan E-commerce Berikut Ini

Apa yang menjadi perbedaan dari marketplace dan E-Commerce? Mungkin kamu sering sekali mendengar istilah ini, terutama jika kamu sedang mempersiapkan bisnis kamu menuju dunia digital.

Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan dalam berbisnis online, ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya yang harus bisa kamu pahami dengan baik. Tidak semua E-commerce bisa disebut sebagai Marketplace, tapi semua Marketplace sudah pasti E-commerce. Apakah kamu mulai bingung?

Agar bisa mengetahui dengan pasti perbedaan dari keduanya, berikut ini adalah beragam informasi berguna yang bisa membantu kamu memahami perbedaan yang ada antara Marketplace dan juga E-commerce. Tunggu apalagi, mari kita pelajari bersama-sama.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Penjualan Untuk Online Shop

Perbedaan Marketplace dan E-commerce

Dunia digital yang semakin maju yang juga didukung oleh akses internet yang memadai dan bisa dengan mudah digunakan, membuka peluang untuk bisa menjalankan bisnis secara online. Hampir semua orang bisa berbisnis online. Dalam dunia ini, ada dua buah istilah yang akan sering kamu dengar. Yaitu Marketplace dan E-commerce.

Marketplace adalah sebuah website yang menghubungkan penjual dan pembeli melalui internet. Pada “pasar online” ini transaksi jual beli dapat berjalan dengan cepat dan mudah karena dibantu pada tahap promosi barang dagangan dan juga memberikan kemudahan dalam hal bertransaksi uang secara online.

Pembeli bisa dengan mudah menemukan berbagai jenis barang yang mereka inginkan dari berbagai toko online. Dalam sistem bisnis online melalui Marketplace, penjual produk tidak perlu lagi melakukan penawaran atau bertanya mengenai spesifikasi produk. Hal ini akan memudahkan penjual dan pembeli karena hanya perlu mengklik tombol beli jika tertarik kemudian dilanjutkan dengan proses transfer melalui aturan dan harga yang sudah tertera di laman produk.

Di sini para penjual tidak perlu lagi memikirkan biaya sewa toko. Pelaku bisnis online hanya perlu mendaftarkan diri dan bisa menjual barang dagangannya. Bahkan sarana pemasaran juga sudah disediakan. Sebagian besar marketplace menerapkan layanan iklan premium sebagai sumber keuntungan melalui sistem bisnis online. Pengguna bisnis online hanya diharuskan membayar iklan dan kemudian mereka bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.

Nah, jika Marketplace adalah “tempat” untuk melaksanakan bisnis online, lantas apa itu E-commerce? E-commerce adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan aktivitas jual beli yang dilakukan dengan menggunakan internet atau secara online. Aktivitas jual beli secara online yang dimaksudkan tidak terbatas di website saja. Apapun perangkat yang digunakan, selama masih menggunakan internet sebagai medianya, maka aktivitas tersebut akan tetap disebut sebagai E-commerce.

Jika dilihat dari jenisnya, e-commerce terbagi menjadi enam, yakni Business to Business (B2B), Business to Consumer (B2C), Consumer to Consumer (C2C), Consumer to Business (C2B), Business to Administration (B2A) dan Consumer to Administration (C2A). 

Beberapa hal yang menjadi perbedaan dari kedua hal ini selain dari pengertiannya adalah:

  1. Pihak yang Terlibat

Ada tiga pihak yang akan saling terlibat dalam proses jual beli di Marketplace, ada: administrator, vendor, dan pelanggan. Sedangkan itu, hanya ada dua pihak yang akan terlibat pada situs E-commerce. Hanya ada penjual dan pembeli.

  1. Inventaris

Situs Marketplace tidak memiliki inventaris karena hanya menciptakan ruang bagi penjual untuk terhubung dengan pembeli. Di lain sisi, situs E-commerce perlu menyiapkan inventaris untuk memenuhi permintaan pelanggan.

  1. Uang dan Biaya

Salah satu keuntungan utama dari Marketplace adalah vendor dapat menghemat waktu dan uang, karena mereka tidak perlu mengatur atau memelihara situs web yang disediakan oleh pihak ketiga. Memelihara situs E-commerce tentu akan menghabiskan waktu dan memerlukan biaya.

  1. Berhubungan Dengan Audiens

Marketplace yang berorientasi pada transaksi dan memiliki tujuan untuk mencocokkan pembeli dan penjual membuatnya lebih mudah dalam berinteraksi dengan pelanggan. Marketplace selalu berusaha menggiring pelanggan dengan melisting lebih banyak produk. Kamu sebagai vendor akan sangat diuntungkan karena tidak terlalu memusingkan bagaimana membuat pelanggan datang menuju toko online-mu.

Melibatkan audiens dalam bisnis E-commerce cukup sulit. Hal ini memakan waktu dan juga biaya. Media sosial seperti Facebook dapat sangat membantu untuk melibatkan audiens.

  1. Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan

Jika kamu berbisnis di Marketplace, margin untuk setiap penjualan akan lebih rendah dibandingkan ketika kamu menggunakan E-commerce. Hal ini dikarenakan adanya komisi yang dipotong dari penjualan di Marketplace. Kamu perlu menjual produk dalam volume yang lebih besar daripada berjualan di situs E-commerce kamu sendiri.

Baca juga: Cara Agar Marketplace Dilihat Banyak Orang

Jika kamu ingin memulai aktivitas jual beli secara online, pada dasarnya ini bukanlah hal yang sulit. Siapan produk yang ingin kamu jual, bisa juga toko offline yang sebelumnya kamu miliki. Kemudian tentukan media atau channel yang akan digunakan sebagai platform untuk berjualan. Kamu bisa memulai situs E-commerce sendiri atau bergabung di Marketplace ternama yang sudah ada.

Kamu juga bisa mengelola penjualanmu lebih baik lagi menggunakan sistem omnichannel iSeller dan juga fitur Integrasi Marketplace yang bisa membantu kamu berjualan di berbagai marketplace dan mengelola semua penjualannya dengan mudah melalui satu web admin iSeller saja. Coba rasakan dengan 14 hari percobaan gratis untuk kamu di sini! Dapatkan fitur-fitur lainnya untuk membantu perkembangan bisnis Anda dengan mengunjungi website iSeller sekarang juga. 

Published by iSeller Team

Need to grow your business? Contact us at +62-812-1111-8300

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading