5 Cara Membuat Neraca Saldo Dengan Tepat dan Mudah - iSeller Blog

Cara Membuat Neraca Saldo untuk Monitor Keuangan Bisnis

cara membuat neraca saldo
cara membuat neraca saldo

Keakuratan akuntansi bisnis bisa kamu tentukan dari hasil neraca saldo atau trial balance. Pebisnis harus memahami cara membuat neraca saldo karena merupakan bagian dari langkah pembukuan finansial bisnis. Hasil trial balance yang seimbang akan berdampak besar pada laporan keuangan bisnis secara keseluruhan.

Apa Itu Neraca Saldo?

Sebelum memahami trial balance, ada baiknya kamu mengetahui enam tahap akuntansi bisnis untuk menyiapkan laporan keuangan akhir. Tahapan dalam akuntansi terdiri dari:

  1. Jurnal umum (daftar transaksi debit-kredit);
  2. Buku besar;
  3. Neraca saldo;
  4. Jurnal Penyesuaian;
  5. Neraca Lajur (Worksheet);
  6. Laporan keuangan akhir.

Neraca saldo atau trial balance merupakan daftar seluruh jenis akun dalam buku besar serta saldo total per akunnya. Penyusunan akun ini dilakukan secara sistematis diikuti kode akunnya. Kode akun ini didapat dari buku besar perusahaan pada periode tertentu. 

Trial balance berguna untuk memeriksa kesamaan saldo debit dan kredit pada akhir periode akuntansi. Jadi, kamu harus memastikan bahwa saldo di kedua kolom tersebut harus balanced atau seimbang. Kesamaan hasil trial balance berguna agar tidak ada kesalahan saat pemindahbukuan ke buku besar.

Salah satu fungsi trial balance adalah menyiapkan pembuatan laporan akhir keuangan perusahaan. Selain itu, trial balance pun berguna untuk mencatat data-data dalam akun rekening serta mengoreksi kesalahan pencatatannya. Fungsi yang paling penting dari pencatatan ini yakni melakukan pengawasan (monitoring) setiap akun keuangan bisnis.

Baca Juga: 4 Tips Mengelola Keuangan Bisnis dengan Lebih Mudah

Apa Saja Komponen dalam Neraca Saldo?

Kamu harus memahami komponen penting dalam trial balance sebelum memahami cara membuatnya. Ada empat bagian yang wajib ada dalam trial balance dan semuanya harus kamu susun secara berurutan, yakni. 

  1. Nomor Akun: deretan angka yang mendefinisikan akun dalam buku besar bisnis. Pencatatan nomor atau kode akun harus kamu lakukan secara berurutan dalam neraca saldo agar lebih mudah kamu baca. Awalan kode akun yang berbeda menunjukkan perbedaan pengelompokan akun, mulai dari akun aktiva (capital), kewajiban (liabilitas), modal (modal), pendapatan (income), dan beban (expense).
  2. Nama Akun: mengikuti kode yang tertulis sebelumnya. Nama akun harus sesuai buku besar perusahaan dan sesuai pengelompokannya. Sama seperti kode akun, nama akun pun harus kamu tulis secara sistematis. 
  3. Debit: Kolom ini berisi daftar akun yang memiliki nilai debit sesuai buku besar. Kelompok akun yang masuk dalam debit adalah capital, saldo tunai, saldo bank, kerugian dan expense.
  4. Kredit: Berisi daftar akun yang memiliki nilai kredit sesuai buku besar. Kelompok akun yang masuk dalam kredit adalah liabilities, modal, laba (profit) dan income.

Bagaimana Cara Membuat Neraca Saldo yang Tepat?

Setelah mempelajari sekilas tentang trial balance di atas, mari kita lihat cara membuat trial balance bisnis. Metode pembuatan trial balance ada dua, yaitu total method dan balance method

Total method mencatat seluruh sisi debit dan kredit dari buku besar ke neraca saldo, sedangkan balance method hanya menulis saldo akunnya saja. Total method biasanya lebih efektif karena kamu akan melihat keterangan saldo dari nama dan kode akunnya secara keseluruhan.

Langkah membuat trial balance di bawah ini mengikuti total method. Ikuti langkah-langkahnya sebagai sebagai panduanmu membuat trial balance dari awal hingga akhir.

  1. Catat semua saldo akun buku besar, buku kas, dan pembukuan bank. Untuk buku besar, pastikan ada keseimbangan antara jumlah entri debit dan kredit dalam saldonya.
  2. Buatlah lembar kerja trial balance sesuai komponen yang disebutkan sebelumnya. Kemudian isi kolom tersebut sesuai transaksi di buku besar.
  3. Jumlahkan kolom debit dan kredit, kemudian pastikan keduanya sudah seimbang.
  4. Jika belum seimbang, cari kesalahannya dan lakukan koreksi. Kesalahan ini bisa berupa salah pemindahan atau penyeimbangan akun, salah posting jumlah di buku besar, atau kesalahan memasukkan entri.
  5. Tutup neraca saldo apabila kolom debit dan kredit sudah seimbang.

Hasil trial balance yang sudah seimbang bisa kamu gunakan untuk pembuatan langkah akuntansi berikutnya, yaitu jurnal penyesuaian. Sesuai namanya, jurnal ini mencatat perubahan saldo dalam akun-akun jurnal umum atau buku besar. Jurnal penyesuaian menunjukkan jumlah akun saldo yang sebenarnya.

Baca Juga: Pengertian dan 4 Contoh Jurnal Khusus

Apa Itu Neraca Saldo Penutup?

Selain neraca saldo di atas, dunia akuntansi juga mengenal istilah neraca saldo penutup. Perbedaan antara keduanya terletak pada prosedur penyusunannya. Neraca saldo penutup dibuat setelah pembuatan laporan keuangan dan jurnal penutup sebagai langkah akhir prosedur akuntansi. Fungsi trial balance penutup adalah memastikan ketersediaan saldo pada periode selanjutnya.

Neraca saldo penutup dibuat melalui proses penutupan alias tutup buku. Saldo yang dilaporkan dalam neraca ini lebih permanen, berbeda dengan laporan laba rugi yang melaporkan saldo per periode.

Proses tutup buku dilakukan dengan memindahkan saldo akun income dan expense ke dalam akun income summary. Saldo akun laba rugi secara keseluruhan dimasukkan ke akun modal. Pada akhir prosesnya, saldo akun ini dipastikan menjadi nol.

Itulah penjelasan mengenai cara membuat neraca saldo untuk bisnismu. Kabar baiknya, kamu tidak perlu lagi menggunakan cara manual karena aplikasi iSeller menyediakan integrasi fitur akuntansi dengan Accurate. Seluruh proses akuntansi bisnismu akan terbantu dengan kehadiran aplikasi akuntansi ini, terutama saat membuat trial balance. Tunggu apalagi, gunakan aplikasi akuntansi Accurate untuk kelancaran bisnismu sekarang juga!

multi-channel

Published by iSeller Team

Need to grow your business? Contact us at +62-812-1111-8300

Leave a Reply

Discover more from iSeller Blog

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading