Masuk ke dunia bisnis digital melalui marketplace kini menjadi pilihan favorit banyak pemula. Dengan basis pengguna yang besar, fitur promosi yang agresif, dan kemudahan sistem pembayaran serta pengiriman, marketplace memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk berkembang lebih cepat.
Namun kenyataannya, banyak penjual yang baru menyadari bahwa penghasilan yang diterima ternyata tidak sama dengan total penjualan. Ada biaya-biaya tertentu yang dipotong marketplace, atau yang sering disebut adalah biaya admin (biaya administrasi) yang mempengaruhi profit akhir penjual.
Artikel ini akan mengulik definisi tentang biaya administrasi, jenis-jenis biayanya, alasan e-commerce bisa menggiurkan bagi para pemula bisnis, dan hal-hal lainnya yang akan kita bahas secara rinci!
Apa Itu Biaya Administrasi Marketplace?
Biaya administrasi (administrative expense atau overhead) adalah semua pengeluaran yang diperlukan agar sebuah operasi usaha berjalan lancar, namun tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa.
Untuk sektor lainnya, biaya admin bisa diartikan sebagai uang kompensasi untuk penjual. Sebagai penjual, biaya admin marketplace adalah salah satu komponen dalam bisnis online yang harus Anda pertimbangkan dengan baik, terutama ketika Anda memulai bisnis online.
Selain itu, biaya admin marketplace bisa bervariasi berdasarkan jenis produk, jenis penjual (seperti penjual reguler, star seller, atau official store), dan layanan tambahan yang digunakan.
Biaya ini berbeda antara satu marketplace dengan yang lain, dan bisa berubah tiap tahun mengikuti kebijakan marketplace.
Baca Juga: “7 Strategi Menjalankan Bisnis Retail agar Cuan“
Jenis Biaya Administrasi yang Ada di Marketplace
Kalau bicara soal biaya admin marketplace, jangan kaget kalau ternyata komponennya banyak. Setiap platform punya skema sendiri, dan sebagai seller kamu perlu tahu detailnya supaya margin tetap aman.
Berikut komponen biaya yang biasanya dikenakan marketplace kepada penjual:
- Biaya Layanan (Service Fee)
Ini biaya utama yang dikenakan dari setiap transaksi yang berhasil. Besarannya mulai 1% sampai lebih dari 10%, tergantung kategori produk, status seller, dan kebijakan marketplace.
- Biaya Penanganan (Handling Fee)
Mulai 2025, beberapa marketplace menambahkan biaya handling yang berkisar antara Rp 1.000–3.000/pesanan. Biaya ini biasanya digunakan untuk layanan logistik atau sistem operasional.
- Biaya Promosi Otomatis
Jika produk-produk Anda ingin didaftarkan dalam campaign besar pada tiap marketplace, seperti: Flash sale, Gratis ongkir, Iklan otomatis, atau Program pemasaran internal marketplace lainnya, sistem dapat otomatis mengenakan biaya promosi tambahan tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
- Biaya Pembatalan dan Penalti
Biaya pembatalan atau penalti biasanya diberlakukan jika ada pembatalan order dari pelanggan atau hal-hal yang dilanggar oleh penjual menurut sistem Marketplace. Marketplace dapat mengenakan penalti jika:
- Penjual terlambat mengirim barang
- Pembeli membatalkan pesanan dari sisi penjual
- Produk tidak sesuai deskripsi (case claim)
Daftar Biaya Admin Marketplace 2025
Tahun 2025 menjadi tahun penting karena banyak platform memperbarui kebijakan biaya. Setiap marketplace punya biaya admin yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga bagi para pebisnis pemula, Anda harus memperhatikan regulasi biaya admin masing-masing tiap marketplace.
Berikut daftar biaya admin marketplace terbaru di 2025:
| Marketplace | Biaya Admin 2025 |
| Shopee | 4,25%–8% berdasarkan kategori + program bebas biaya untuk 50 pesanan pertama |
| Tokopedia | Hingga 10% untuk hampir semua kategori mulai Mei–Juni 2025 |
| Lazada | 4,25%–8% untuk di Marketplace reguler7,82%–10,32% tergantung kategori di LazMall |
| TikTok Shop | 1–10% mengikuti struktur Tokopedia |
| Blibli | 2,5%-8% tergantung kategori toko, seperti flagship atau regular |
Perubahan ini membuat pengelolaan margin semakin penting, terutama bagi penjual dengan biaya iklan atau diskon tinggi. Anda harus pintar memilih marketplace yang akan digunakan agar keuntungan bisnis tidak berpengaruh secara signifikan.
Cara Menghitung Biaya Admin Marketplace dengan Benar
Kesalahan umum penjual pemula adalah menyamakan harga jual = keuntungan. Padahal marketplace menghitung biaya admin berdasarkan harga setelah diskon.
Anda bisa menggunakan rumus sederhana berikut sebagai patokan penghitungan pada riap marketplace:
| Jenis Perhitungan | Rumus |
| Harga Bersih | Harga Jual – Diskon |
| Biaya Admin | Harga Bersih x Persentase Fee |
| Total Biaya | Biaya Admin + Biaya Tambahan (Iklan, Handling, dll) |
| Profit Bersih | Harga Jual – Total Biaya – Modal Barang |
Baca juga: “Jangan Sampai Rugi! Ini Cara Menentukan Harga Jual yang Pas“
Contoh Studi Kasus

Bayangkan Helen, pemilik brand makanan kucing bernama Meownut. Ia baru mulai berjualan dan memasang harga satu produk makanan kucing 1 Kg senilai Rp 200.000 dengan modal barang (HPP) sebesar Rp150.000. Helen tidak memasang diskon pada produknya dan akan memasarkan di Shopee dengan biaya admin sebesar 4,5%.
Mari kita lihat perjalanan satu transaksi pesanan Meownut versi Helen:
| Jenis Perhitungan | Rumus |
| Harga Bersih | = Rp200.000 – Rp0 = Rp200.000 |
| Biaya Admin | = Rp200.000 x 4,5% = Rp200.000 x 0,045 = Rp9.000 |
| Total Biaya | = Rp9.000 – Rp0 = Rp9.000 |
| Profit Bersih | = Rp200.000 – Rp9.000 – Rp150.000 = Rp41.000 |
Jadi, profit bersih yang Helen terima bukan Rp 200.000, tapi hanya Rp 41.000 setelah biaya admin, biaya tambahan, dan modal diperhitungkan.
Dampak Biaya Admin terhadap Keuntungan Bisnis
Setelah melakukan studi kasus dalam menghitung profit bersih yang sudah dikurangkan dengan biaya admin dan biaya lainnya. Kita bisa tahu bahwa akan merepotkan bila menghitung satu-satu biaya admin di berbagai marketplace.
Jika dihitung manual untuk tiap marketplace, penjual akan menghadapi tantangan seperti:
- Kesalahan menghitung margin
- Tidak tahu platform mana yang paling menguntungkan
- Kesulitan membaca laporan keuangan multi-platform
- Stok tidak sinkron sehingga terjadi overselling
- Keputusan harga jadi tidak strategis
Kelola Marketplace Secara Terintegrasi dengan iSeller
Mengelola banyak marketplace tidak perlu rumit. Anda bisa menghindari dampak dan tantangan dalam mengelola marketplace, khususnya dalam melakukan perhitungan biaya admin pada masing-masing produk di tiap marketplace.
Dengan fitur Integrated Marketplace dari iSeller, Anda dapat:
- Menyinkronkan produk ke semua marketplace sekaligus
- Menyinkronkan stok otomatis real-time
- Mengelola chat pelanggan dari satu dashboard
- Melihat laporan profit, biaya admin, dan margin secara otomatis
- Mencegah overselling dan human error
- Mengelola proses mulai listing, pesanan, hingga laporan keuangan dalam satu platform.
Kesimpulan
Berjualan di marketplace memang menawarkan peluang besar, tetapi keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh jumlah penjualan. Biaya administrasi marketplace memiliki dampak langsung terhadap profit, sehingga penjual harus memahami jenis biaya, perhitungan margin, serta strategi pricing yang tepat.
Dengan meningkatnya biaya admin di 2025, penjual membutuhkan sistem yang lebih efisien untuk mengelola beberapa platform sekaligus mulai dari pengaturan produk, inventory, pesanan, hingga laporan keuangan.
Melalui iSeller Integrated Marketplace, seluruh proses tersebut dapat dilakukan dalam satu dashboard otomatis, sehingga Anda dapat fokus pada hal yang paling penting: mengembangkan bisnis dan meningkatkan penjualan.
Saatnya integrasikan marketplace Anda dalam satu sistem. COBA GRATIS di iSeller sekarang juga!
